Sabtu, 24 Desember 2011

cahaya intan (part 2)

Tiga hari berlalu dari semenjak pertemuan Ana dengan Intan. Namun dalam tiga hari tersebut Ana tidak pernah melupakan apa-apa saja nasehat-nasehat yang telah disampaikan oleh Intan. Bahkan Ana pun berharap dapat bertemu kembali dengan Intan. Karena banyak hal di pikirannya yang ingin diutarakannya kepada Intan.
................
“Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh...puji dan syukur tidak bosan kita panjatkan kehadirat Allah Sang Maha Pemberi rezeki Sang Maha Pengatur waktu yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk dapat mengahadiri majelis ilmu kita kali ini. Allah yang Maha Penyayang masih menggerakkan hati dan lagkah kita sehingga kita semua mau berkumpul di mushola kita ini untuk kembali mengisi kekosongan hati menghangatkan jiwa dengan siraman ukhrawi yang akan sama-sama kita bagi diantara kita. Kakak berterimakasih sama adek-adek yang dalam keadaan lelah dan letih setelah menghadapi perkuliahan masih bersemangat menghadiri haloqoh kita kali ini. Innalillahiwainnailaihiraji’un salah seorang pejuang kita, mutiara yang selalu menebarkan senyum keikhlasannya yang selalu turut berjuang dalam menjalankan dakwah dan yang selalu bersemangat dalam menyebarkan nilai-nilai dan keindahan islam  telah berpulang kehadirat sang maha pencipta.salah seorang teman dan saudara kita Intan... telah meninggal pada hari minggu kemarin. Mari kita mendoakan beliau, semoga amal ibadah dan  perjuangan beliau selama ini diterima di sisi Nya”.
Itulah serangkaian pembukaan yang Kak Cici ucapkan pada liqo’ siang itu. Ana dan teman-teman lain turut mendoakan teman Kak Cici yang meninggal pada hari minggu itu. tak terlintas sediktpun dalam pikiran ana siapakah teman kakak mentoringnya tersebut. Acara haloqoh pun dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-qur’an secara bergantian. Dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dari Kak Cici mengenai ukhuwah islamiyah. Liqo pada hari itu berjalan dengan lancarnya, teman-teman terlihat sangat antusias dalam menyimak materi dari Kak Cici. Halaqoh kali ini berakhir pada pukul 06.00 wib. Dan kak cicipun menutup dengan doa penutup majelis.
                                                            ..................

Pagi itu ternyata ada acara sumpah dokter yang dilaksanakan di ruangan serba guna, yang sebenarnya itu juga merupakan ruang perkuliahan bagi mahasiswa angkatan 2008. Alhasil para mahasiswa pun harus diungsikan untuk belajar di ruangan lab.anatomi untuk tetap melancarkan proses perkuliahan. Desahan kesal terdengar sayup-sayup diruangan lab.anatomi tersebut. Bagaimana tidak, ruangan tersebut adalah labor anatomi yang isinya adalah box-box aluminium yang berisi cadaver dengan formalin yang menggenanginya. Belum lagi adanya kotak-kotak yang berisi organ-organ tubuh manusia yang tersusun dengan sangat rapi di sepanjang dinding ruangan tersebut. Bisa dipastikan mahasiswa akan sulit untuk berkonsentrasi karena bau formalin yang sangat menyengat, ditambah kemungkinan ac ruangan yang tidak mau hidup dan belum lagi harus merapikan kembali bangku-bangku yang telah mereka pergunakan ditambah keadaan sesak dikarenakan perjuangan untuk berebut oksigen dalam satu ruangan untuk 117 orang mahasiswa. Satu keyakinan dalam hati ke 117 orang mahasiswa itu adalah 2 jam kedepan adalah siksaan dunia yang paling menyedihkan.
Tapi tampaknya, Ana yang kembali menduduki kursi di posisi paling depan hari itu tampak tidak terpengaruh dengan keadaan yang ada. Dalam pikiran Ana, hari ini adalah mata kuliah anatomi yang akan diberikan oleh dr. Mona yang artinya akan ada banyak lagi ilmu dan kasus- kasus lain yang bisa ana dapatkan pada hari  itu. Dan pagi itu ia terlihat sibuk dengan mp4nya. Dan sibuk dengan pikirannya sendiri.
“Na..”, sebuah suara membuyarkan pikiran Ana. Ternyata itu adalah suara dari Fika teman satu tutorial Ana.
“Ya, napa fika”, jawab Ana.
“Ana inget kan, kakak yang ngobrol sama Ana kemarin?? Yang di kantin ituloh!”, lanjut Fika.
“ Iya inget, Kak Intan kan??”, jawab Ana.
“Iya, dia meninggal Na...minggu kemarin. Makanya kami ga jadi liqo hari ini. Barusan Fika di sms in ne sama kakak mentor yang lain ne. Jadi kami diganti mentor nya”. Jelas Fika.
“Meninggal? Bukannya jumat kemarin sehat-sehat aja kakak tu Fika??”, jawab Ana heran.
“Itulah na, kami juga kaget, karena hari itu pertama kali kami ketemu Kak Intan. Dan Kak Intan malah mentraktir kami hari itu. Dia bilang biar kakak aja yang bayar minum kalian. Gitu katanya Na.” Lanjut Fika.
“Tunggu bentar y ka, Na mo sms kakak mentor Ana dlu”. Jawab Ana cepat.

Aslmkm, k’cici apa nm tmn kk itu pgllnya kak intan?

Begitulah bunyi sms yang dikirimkan Ana kepada Kak Cici, kakak mentoringnya.

Waalaikumsalam. Iya dek, kak ....bisa dipanggil intan n .... emg knp dek? Adek kenal??

Astagfirullahalazim..inalilahiwainailaihiwarajiun.. Dalam hati Ana beristigfar. Dan terasa matanya memanas. Tanpa terasa bulir air mata mengalir lembut di pipi mengiringi gerakan jari jemarinya.

Subhanallah, sungguh Allah maha besar k’. Hr jmt kmrn k’intan mjd imam sholat dzuhur ana. Stlh itu Bhkn km bnyk crt2.beliau bnyk nshati ana. N jg ngsh tw klo bliau da bkn bk gtu. N bliau trlht sgt sht k’. Trnyt hr itu adlh hr prtm n trkhr ana brtm k2k tu. Trnyt Allah msh mnyisakan ksmptn bg dy tuk tunaikan amnhnya k’. Trnyt mmh Allah maha kuasa, hidup n mti kt ditangnNya. Bhkn kt g prnh tw kpn ajal itu mnjmpt kt. Kjdian ini bnr2 bkn na sdr k’ btp lmh mnusia itu.n trnyt dr na d tegur oleh Allah untk lbh mnydri akn hakekat hidup n mati itu sndr.

                        Datanglah balasan dari kak cici.

Subhanallah.Iya dek,mari kita tingktkn lg keimmn kt. Kt mhsbh diri, perbaiki amal ibdh kt, spy nnt kt mrpkn org2 yg kmbl dlm keadaan husnul khotimah. Dan alhmdllh kak intan, meniggal dlm keadaan tenang n tersenyum dek.
..............................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar